Antroposfer
1. Pengertian fenomena antroposfer
Antroposfer adalah
manusia dan kehidupannya di permukaan bumi, dalam pembahasannya nanti lebih di
tekankan pada aspek kependudukannya, yang berkaitan dengan masalah
kependudukan, antara lain ; kepadatan, penyebaran yang tidak merata, jumlah dan
kualitas penduduk.
2. Menganalisis komposisi penduduk berdasarkan
umur dan jenis kelamin.
Komposisi penduduk
menurut umur dan jenis kelamin bersifat universal, karena umur dan jenis
kelamin selalu menjadi dasar dalam pengelompokan penduduk dan mempunyai perana
yang penting dalam kehidupan masyarakat antara lain menentukan kedudukan atau
status dalam masyarakat, menentukan kesempatan dalam memperoleh pekerjaan dll.
Pengelompokan menurut jenis kelamin jelas laki-laki dan perempuan sedangkan berdasarkan umur, menurut beberapa sumber dikelompokkan sebagai berikut :
·
a. Kelompok usia muda
/ belum produktif antara 0 – 14 tahun
·
b. Kelompok usia
dewasa / produktif antara 15 th – 64 tahun
·
c. Kelompok usia tua /
tidak produktif diatas 65 tahun
Berdasarkan
pengelompokan tersebut dapat diketahui angka ketergantungan atau sering disebut Dependency
Ratio dengan menggunakan Rumus sebagai berikut :
Contoh : Jumlah penduduk Bantul pada tahun 2006 sebanyak 2 juta jiwa dengan komposisi ; jumlah usia muda 250.000, jumlah usia dewasa 1.700.000 jiwa sedangkan jumlah usia tua sebanyak 50.000 jiwa, hitungka angka ketergantungannya.
Jawab :
Jadi angka ketergantungannya sebanyak 17 artinya setiap 100 penduduk usia dewasa harus menanggung beban kehidupan sebanyak 17 orang disamping harus menghidupi dirinya sendiri.
Contoh : Jumlah penduduk Bantul pada tahun 2006 sebanyak 2 juta jiwa dengan komposisi ; jumlah usia muda 250.000, jumlah usia dewasa 1.700.000 jiwa sedangkan jumlah usia tua sebanyak 50.000 jiwa, hitungka angka ketergantungannya.
Jawab :
Jadi angka ketergantungannya sebanyak 17 artinya setiap 100 penduduk usia dewasa harus menanggung beban kehidupan sebanyak 17 orang disamping harus menghidupi dirinya sendiri.
Dalam kehidupan
nyata apakah mungkin itu terjadi ?
|
3. Menghitung tingkat kelahiran penduduk
Angka kelahiran atau
sering disebut dengan Natalitas diartikan sebagai jumlah kelahiran hidup untuk
setiap 1000 penduduk dalam waktu 1 tahun , juga disebut angka
kelahiran kasar/ CBR ( Cruth Birth Rate ), dengan kriteria sebagai
berikut :
·
a. diatas 30 berarti
angka kelahirannya tinggi
·
b. antara 20 – 30
berarti angka kelahirannya sedang
·
c. Dibawah 20 berarti
angka kelahirannya rendah
Faktor-faktor yang
menambah jumlah kelahiran/Pro natalitas
·
a. Nikah usia muda
·
b. Pergaulan bebas
·
c. Derasnya arus
informasi
·
d. Lemahnya iman
·
e. Kurangnya kesadaran
ber-KB
·
f. Dll
Faktor yang menghambat
jumlah kelahiran/ anti natalitas
·
a. menunda nikah
·
b. Pantang nikah
·
c. Penyakit
·
d. KB
·
e. dll
4. Menghitung tingkat kematian penduduk
Angka kematian atau
sering disebut Mortalitas adalah jumlah kematian dalam setiap 1000 penduduk
dalam waktu 1 tahun, juga disebut CDR / Cruth DeathRate, dengan kriteria
sebagai berikut :
·
a. diatas 20 berarti
angka kematiannya tinggi
·
b. 10 – 20 berarti
angka kematiannya sedang
·
c. Dibawah 10 berarti
angka kematiannya rendah
Faktor yang menambah
jumlah kematian/pro mortalitas
·
a. Perang
·
b. Penyakit
·
c. Kriminalitas
·
d. Bunuh diri
·
e. Bencana alam
·
f. Dll
Faktor yang menghambat
jumlah kematian /anti mortalitas
·
a. Perdamaian
·
b. Kemajuan bidang
kesehatan.kedokteran
·
c. Imunisasi
·
d. Kebersihan
·
e. Makanan bergizi
·
f. Dll
5. Menghitung pertumbuhan penduduk suatu
wilayah
·
a. Pertumbuhan
Penduduk alami
Pertumbuhan Penduduk
alami adalah pertumbuhan penduduk yang hanya memperhatikan aspek kelahiran dan
kematian saja, juga disebut Natural Increase
Pertumbuhan Penduduk L – M
Pertumbuhan Penduduk L – M
·
b. Pertumbuhan
Penduduk Total
Pertumbuhan Penduduk
Total adalah pertumbuhan penduduk dengan memperhatikan aspek kelahiran,
kematian, migrasi masuk dan migrasi keluar.
Pertumbuhan Penduduk Total ( L – M ) + ( I – E )
Pertumbuhan Penduduk Total ( L – M ) + ( I – E )
·
c. Proyeksi penduduk
Proyeksi Penduduk
adalah memperkirakan jumlah penduduk pada masa yang akan datang.
Proyeksi Penduduk
Pn = Po(1+r)n
Contoh : Diketahui jumlah penduduk Klaten pada awal tahun 2006 sebanyak 2 juta jiwa, pertumbuhan penduduknya 2 %/tahun.
Hitunglah perkiraan jumlah penduduk Klaten pada tahun 2008.
Jawab :
Pn=2.000.000(1+2%)2
Pn=2.000.000(1+0,02) 2
Pn=2.000.000(1,02) 2
Pn=2.000.000(1,04 )
Pn=2.080.000
Proyeksi Penduduk
Pn = Po(1+r)n
Contoh : Diketahui jumlah penduduk Klaten pada awal tahun 2006 sebanyak 2 juta jiwa, pertumbuhan penduduknya 2 %/tahun.
Hitunglah perkiraan jumlah penduduk Klaten pada tahun 2008.
Jawab :
Pn=2.000.000(1+2%)2
Pn=2.000.000(1+0,02) 2
Pn=2.000.000(1,02) 2
Pn=2.000.000(1,04 )
Pn=2.080.000
6. Masalah-masalah kependudukan di Indonesia.
·
a. Pertumbuhannya
tinggi
·
b. Persebarannya tidak
merata
·
c. Komposisinya
sebagian usia muda
·
d. Kualitasnya rendah
7. Usaha mengatasi masalah kependudukan di
Indonesia
·
a. KB
·
b. Transmigrasi
·
c. Peningkatan
kualitas pendidikan dan kesehatan
8. Menyajikan informasi kependudukan melalui
peta tabel dan grafik/diagram
·
a. Simbol Ordinal /
bertingkat
Adalah simbul yang
menunjukkan adanya tingkatan nilai data, seperti kepadatan penduduk ( padat,
sedang dan jarang ), pertumbuhan penduduk dll
·
b. Simbol Kuantitatif
Adalah si,mbol yamg
menunjukkan data secara kuantitatif dan kualitatif, misal jumlah penduduk
di berbagai kecamatan di Bantul
Simbol ini dapat berupa diagram batang, lingkaran dll
Simbol ini dapat berupa diagram batang, lingkaran dll
·
c. Simbol Pictorial
Adalah simbul yang
menggunakan bentuk sesuai dengan keadaan yang sesungguhya, misal jumlah
penduduk menggunakan simbul bentuk manusia sesuai dengan jumlahnya, dll
9. Membedakan antara migrasi ekstern dan
migrasi intern
Migrasi Intern adalah
perpindahan penduduk antara satu daerah dengan daerah lain dalam satu negara
Misalnya : transmigrasi, urbanisasi, evakuasi
Migrasi Ekstern adalah perpindahan penduduk antar negara
Misalnya : Imigrasi, emigrasi dan remigrasi
Misalnya : transmigrasi, urbanisasi, evakuasi
Migrasi Ekstern adalah perpindahan penduduk antar negara
Misalnya : Imigrasi, emigrasi dan remigrasi
1. Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber Daya Alam atau
sering disebut Natural Resource adalah Segala potensi alam yang dapat
dikembangkan untuk proses produksi dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan
manusia.
2. Klasifikasi Sumber Daya Alam
·
a. Berdasarkan
kemungkinan pemulihannya
1). Renewable
Resource /dapat diperbaharuhi
Adalah sumber daya alam yang dapat dikembalikan persediaannya dengan cara yang relatif mudah dan waktunya relatif cepat, misal hasil pertania, perkebunan, kesuburan tanah dll.
2). Unrenewable Resource/tidak dapat diperbaharuhi
Adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharuhi setelah habis dipergunakan atau pemulihannya memakan waktu yang sangat lama jutaan tahun, misal minyak bumi, batu bara dan berbagai jenis tambang mineral yang lain.
Adalah sumber daya alam yang dapat dikembalikan persediaannya dengan cara yang relatif mudah dan waktunya relatif cepat, misal hasil pertania, perkebunan, kesuburan tanah dll.
2). Unrenewable Resource/tidak dapat diperbaharuhi
Adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharuhi setelah habis dipergunakan atau pemulihannya memakan waktu yang sangat lama jutaan tahun, misal minyak bumi, batu bara dan berbagai jenis tambang mineral yang lain.
·
b. Berdasarkan
sifatnya
1). Sumber Daya
Alam Fisik
Adalah sumber daya alam yang berupa benda, misal barang tambang, air, tanah dll
2). Sumber Daya Alam Hayati
Adalah sumber daya alam yangnberupa makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan.
Adalah sumber daya alam yang berupa benda, misal barang tambang, air, tanah dll
2). Sumber Daya Alam Hayati
Adalah sumber daya alam yangnberupa makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan.
·
c. Berdasarkan
kecepatan habisnya
1). Sumber daya
alam yang cepat habis
sumber daya alam yang cepat sekali habis, karena nilai konsumtifnya tinggi, sehingga banyak pemakainya. Misal ; minyak bumi, gas alam dan bahan bakar lainnya konsumsinya tinggi.
2). Sumber Daya Alam yang tidak cepat habis
Sumber daya alam yang nilai nya tidak akan pernah habis, dan biasanya nilai konsumtifnya rendah, misal emas, intan mutiara dll
3). Sumber Daya Alam yang tidak akan habis
Sumber daya alam yang tidak akan habis karena ada pembaharuan secara alami, misal ; sinar matahari, udara/oksigen.
sumber daya alam yang cepat sekali habis, karena nilai konsumtifnya tinggi, sehingga banyak pemakainya. Misal ; minyak bumi, gas alam dan bahan bakar lainnya konsumsinya tinggi.
2). Sumber Daya Alam yang tidak cepat habis
Sumber daya alam yang nilai nya tidak akan pernah habis, dan biasanya nilai konsumtifnya rendah, misal emas, intan mutiara dll
3). Sumber Daya Alam yang tidak akan habis
Sumber daya alam yang tidak akan habis karena ada pembaharuan secara alami, misal ; sinar matahari, udara/oksigen.
·
d. Berdasarkan
Lokasinya
1). Sumber Daya
Alam Terestrial
Adalah sumber daya alam yang berada di daratan, misalnya bahan galian, tanah, hutan dll
2). Sumber Daya Alam Akuatik
Adalah sumber daya alam yang berda di lautan, misalnya ikan, rumput laut, garam, energi gelombang dll.
Adalah sumber daya alam yang berada di daratan, misalnya bahan galian, tanah, hutan dll
2). Sumber Daya Alam Akuatik
Adalah sumber daya alam yang berda di lautan, misalnya ikan, rumput laut, garam, energi gelombang dll.
·
e. Berdasarkan UU No
11 tahun 1976 Tentang pertambangan
1). SDA Golongan
A / Strategis
Adalah golongan bahan galian yang strategis untuk pertahanan dan kemanan atau untuk menjamin perekonomian negara, misal minyak bumi, batu bara, nikel, mangaan dll
2). SDA Golongan B/ Vital
Adalah golongan SDA yang dapat menjamin hajat hidup orang banyak , misal emas, perak, magnesium dll
3). SDA Golongan C
Adalah golongan SDA yang termasuk batuan industri , misal batu, gamping, pasir dll
Adalah golongan bahan galian yang strategis untuk pertahanan dan kemanan atau untuk menjamin perekonomian negara, misal minyak bumi, batu bara, nikel, mangaan dll
2). SDA Golongan B/ Vital
Adalah golongan SDA yang dapat menjamin hajat hidup orang banyak , misal emas, perak, magnesium dll
3). SDA Golongan C
Adalah golongan SDA yang termasuk batuan industri , misal batu, gamping, pasir dll
3. Persebaran Sumber Daya Alam
NO
|
NAMA
|
TEMPAT
|
1
|
Hutan
|
Papua, Sulawesi,
Kalimantan, Sumatra
|
2
|
Minyak bumi
|
Cupu, Cirebon,Plaju,
Palembang ,Sorong,Kalimantan
|
3
|
Gas Alam ( LNG )
|
Arun
|
4
|
Batu-Bara
|
Ombilin,Kalimantan,
Aceh, Bukit Asam,Jambi,Riau,
|
5
|
Emas Perak
|
Tembaga Pura, batu
Hijau, Tasikmalaya,Bengkulu, Jampang ( Jabar )
|
6
|
Nikel
|
Danau Matana,
Towuti, Kolaka
|
7
|
Timah
|
|
8
|
Bauksit
|
P. Bintan
|
9
|
Marmer
|
Trenggalek, Bayat
|
10
|
Tembaga
|
Tembaga Pura,
Tirtomoyo Wonogiri, Muara Sipeng( Sulawesi )
|
11
|
Mangaan
|
KliripanP. Doi (
Halmahera) Karang Tunggal ( Tasikmalaya)
|
12
|
Intan
|
Martapura
|
13
|
Platina/Emas Putih
|
Peg. Verbeek
|
14
|
Fosfat
|
Cirebon, gunung
Ijen,Banyumas
|
15
|
Mika
|
Kep. Banggai
|
4. Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Akhir-akhir ini tampak
bahwa penggunaan sumber daya alam cenderung naik terus, karena:
·
a. pertambahan
penduduk yang cepat
·
b. perkembangan
peradaban manusia yang didukung oleh kemajuan sains dan teknologi. Oleh karena
itu, agar sumber daya alam dapat bermanfaat dalam waktu yang panjang maka
hal-hal berikut sangat perlu dilaksanakan.
·
1. Sumber daya alam
harus dikelola untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, tetapi pengelolaan
sumber daya alam harus diusahakan agar produktivitasnya tetap berkelanjutan.
·
2. Eksploitasinya
harus di bawah batas daya regenerasi atau asimilasi
sumber daya alam.
sumber daya alam.
·
3. Diperlukan
kebijaksanaan dalam pemanfaatan sumber daya alam yang ada agar dapat lestari
dan berkelanjutan dengan menanamkan pengertian sikap serasi dengan
lingkungannya.
·
4. Di dalam
pengelolaan sumber daya alam hayati perlu adanya
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
a. Teknologi yang dipakai tidak sampai merusak kemampuan sumber daya untuk pembaruannya.
b. Sebagian hasil panen harus digunakan untuk menjamin
pertumbuhan sumber daya alam hayati.
c. Dampak negatif pengelolaannya harus ikut dikelola, misalnya
dengan daur ulang.
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
a. Teknologi yang dipakai tidak sampai merusak kemampuan sumber daya untuk pembaruannya.
b. Sebagian hasil panen harus digunakan untuk menjamin
pertumbuhan sumber daya alam hayati.
c. Dampak negatif pengelolaannya harus ikut dikelola, misalnya
dengan daur ulang.
d. Pengelolaannya harus secara serentak
disertai proses
pembaruannya.
pembaruannya.
No comments:
Post a Comment